Rabu, 23 November 2011

Waktu Abi di Rumah Sakit Proklamasi



Hari ini aku mengantar Abi ke bandara. Abi mau ke Jakarta berobat di rumah sakit Proklamasi. Dulu aku sudah pernah ke sana. Aku juga sudah pernah ke Monas. Kata Abi, emasnya sudah pernah dicuri, tapi helicopter polisi sudah menangkap pelakunya. Terus, aku sudah pernah ke taman Proklamasi. Aku ingin membeli mainan tapi tidak ada. Mencari di cafe tidak ada, mencari di luar pun tidak ada.




Malamnya aku ketemu Mama Adiel sama Adiel. Aku diajak main game di Mall Unta. Aku main tembak-tembakan. Tembak-tembakannya di mobil, di hutan. Sasarannya laba-laba raksasa. Terus aku main tembak-tembakan bajak laut melawan binatang di sungai.



Awalnya yang kami tembak kelelawar di goa kecil. Ada kerang penggigit, ada kepiting merdeka yaitu kepiting yang capitnya besar sebelah. Terus kami melewati sungai kecil. Sasarannya ada di sebelah kanan yaitu batu raksasa yang berjatuhan mengejar kami. Kami harus menembaknya supaya batunya hancur.


Di depan, tiba-tiba ada kayu menghalangi perjalanan perahu kami. Ketika turun dari air terjun, kami harus menembak harta karun dan memilih harta karunnya. Yang mengemudi kapal kakaknya Adil yaitu Kak Rizki. Permainanpun berakhir, lalu kami foto-foto di depan toko pesawat dan helicopter. Terus aku sama Adiel foto di punggung patung gajah.





Setelah itu kami mampir ke mesjid, eh salah ding. Ke mesjidnya sebelum berangkat ke Mall Unta. Terus kami makan-makan. Adiel muntah, sepertinya karena kekenyangan. Kami mampir ke dalam masjid dan numpang buang air kecil di toilet masjid. Terus jadi deh kita ke Mall Unta bermain game. Setelah kartunya habis, ya sudah kami pun pulang diantar ke rumah sakit Proklamasi sama Mama Adiel dan Papi Adiel dan Adiel juga. Akupun berterimakasih dan mengucapkan salam. Aku dan Umi masuk ke rumah sakit ke kamar Abi yang sedang dirawat. Papi Adiel ngobrol dulu sama Abi. Dan merekapun pulang ke rumahnya.



Aku sangat senang karena aku diberi mainan mobil-mobilan, tank dan perlengkapannya. Juga ada helicopter puma dan juga satu tabung. Terimakasih Adiel. Akhirnya aku tidak bosan lagi bermain di kamar rumah sakit tempat Abi dirawat.




Bontang, 23 November 2011
Karangan Dhiya ke-2 yg ditulis karena Abi hari ini kontrol ulang ke RS Proklamasi. Ternyata Dhiya masih ingat jelas kejadian waktu Abi dioperasi setahun yang lalu.

2 komentar:

  1. waaahhh.. hebat lhoh dek Dhiya sudah bisa bikin karangan sepanjang ini, buah jatuh tak jauh dari pohonnya... sip dek Dhiya, maju terus yaaa...

    BalasHapus
  2. Hihihi... sebenarnya ini latihan nulis tangan di buku tulis. Daripada uminya capek-capek ngedikte, ta suruh aja Dhiya menceritakan pengalaman hari ini dalam tulisan. Ternyata baru satu paragraf, Dhiya sudah capek nulis. Jadi akhirnya Dhiya yang ngedikte umi, Dhiya bercerita, umi ngetik *lho, kok kebalik :)

    BalasHapus