40pcs es mambo laris. 100 pisang karamel laku sebagian, lalu dijual separuh harga. Sisanya dibagikan ke teman-teman. Setelah dihitung-hitung, ternyata masih ada keuntungan Rp. 47.000. Tak seberapa memang, tapi wajah Dhiya sumringah.
Tak mengapa Dhiya, begitulah berdagang. Terimakasih sudah mau belajar mencari penghasilan dan berbagi... (Edisi Dhiya kebagian tugas di Business Day SD Alam, 10 Okt 13)
Jadwal Business Day sudah dibagikan jauh-jauh hari, sekitar 2 bulan yang lalu. Dhiya kebagian tugas tanggal 10 Oktober 2013. Waktu itu, Umi bertanya pada Dhiya kira-kira mau jualan apa. Dhiya usul, "Mainan!" Waduh, usul yang bagus tapi nyari mainan murah dimana? Membuat sendiri pun belum tentu bisa. Alternativ paling mudah ya jualan kue buatan uminya.
Sayangnya, akhir-akhir ini Umi banyak kegiatan. Lalu ada ide untuk beli pisang aromanya teman Umi lalu dijual kembali. Umi beli 135 pcs. Yang 100 pcs untuk dijual, yang 35 ya untuk sendiri. Dhiya kan suka banget pisang aroma.
Tapi 2 hari menjelang hari "H".... tiba-tiba Dhiya punya ide untuk jualan es mambo. Berdua Umi, Dhiya searching resep es mambo di google. Dapat! Tapi mana sempat bikinnya, lah wong Umi banyak acara. Malam itu saja Umi harus ke RS melayat pembantu Tante Nuke yang meninggal sampai jam 10 malam. Sepertinya rencana membuat es mambo tinggal rencana.
Untunglah di sela kesibukan, Umi menyempatkan diri merebus air gula, susu, maizena dan syrup. Ada rasa sirsak dan anggur. Sore itu, tanggal 9 Oktober .... plastik-plastik berisi air manis itu masuk frezzer. Bakal beku dalam semalam gak ya? Entahlah....
Esok paginya, usai sahur Umi menyusun pisang aroma dalam kotak. Lalu termos es yang belum sempat dibersihkan Umi cuci dan lap kering. Dhiya sangat semangat untuk segera memasukkan es ke dalam termos, tapi sayang... sebagian esnya belum membeku. Setelah dihitung-hitung, hanya ada 40 es yang cukup beku untuk dijual.
Ketika Umi memasukkan es tersebut ke dalam termos, Dhiya memberi usul, "Umi, kenapa termosnya tidak diberi es batu di dasarnya?"
Hm, ide bagus... Umi segera mengambil es batu dan menaburnya di dasar termos. Kami menyusun es mambo di atasnya dengan gembira sambil berharap hari ini dagangan Dhiya laku.
Ternyata benar, es mambonya laku keras, tapi tidak untuk pisang aromanya.
Hari yang sibuk. Meski berkeringat, Dhiya puas dengan hasil jualannya. Untuk kali ini, uang modal Umi tarik kembali, dan Dhiya dapat keuntungan bersih Rp. 47.000,-
Lumayan kan.... dari pada lu manyun :p
Tidak ada komentar:
Posting Komentar